INDONESIA-BLOGGER Pendidikan karakter ~ <kianpintar.blogspot.com></kianpintar.blogspot.com>

Labels

Saturday 7 March 2015

Pendidikan karakter


 Oleh : Joko  Priyono S,SE. S.Pd
Bung karno pernah berpesan kepada kita : “Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (Character Building), karena pembangun karakter inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya serta bermartabat”.
Bahwa karakter diyakini sebagai keadaan psikho-fisis yang dapat ditumbuh kembangkan dengan upaya komprehensif, karakter setiap individu akan berubah sesuai dengan proses perjalanan hidup yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.
Dengan melihat fenomena yang terjadi akhir akhir ini baik ditataran sosial, ekonomi, politik dan  hukum terjadi banyak ketimpangan – ketimpangan antara lain maraknya korupsi  dari level atas sampai bawah, hukum belum berjalan sebagaimana mestinya, belum lagi dipanggung politik kita sering dijumpai perilaku para politikus yang yang mencederai hati rakyatnya.
Karakter bangsa ini telah berubah, yang menggerogoti jiwa nasionalisme dan patriotisme. Orang tidak lagi ramah tamah, saling tolong menolong, bergotong royong, kecenderungan individualistik, sikap jujur menjadi sesuatu yang asing.  Justru sekarang yang nampak sikap egoistik dan individualistik yang berdampak pada perilaku yang suka marah emosional mudah menghujat maunya menang sendiri.
Sebenarnya hal ini dapat diminimalisir jika pendidikan karakter yang dapat membangkitkan rasa nasionalisme bangsa dengan segala implementasinya. Secara konseptual pendidikan karakter sering disamakan dengan pendidikan nilai, pendidikan religius, pendidikan budi pekerti, pendidikan akhlak mulia, pendidikan moral (Samsuri,2009:1)
Pendidikan karakter adalah suatu sistim penanaman nilai –nilai perilaku (karakter ) kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan,dan tindakan untuk melaksanankan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil. (Direktorat P-SMP,2010) .
Dalam konteks  kebangsaan pendidikan karakter kebangsaan mutlak diperlukan dan mendesak. Karakter wawasan kebangsaan adalah sebuah pengetahuan dan kesadaran yang mendalam sebagai bagian integral dari sebuah bangsa , dimana kualitas keberadaannya terpancar melalui pola pikir, sikap hidup dan tindakannya, yang mengandung nilai pengorbanan, kesederajatan dan kekeluargaan. Pengorbanan berarti kesedian mereduksi berbagai kepentingan  sendiri (pribadi, golongan, daerah dsb) untuk lebih mementingkan kebutuhan bersama.  Kesederajatan artinya kesedian mengambil peran yang sama dalam perjuangan dalam mencapai cita – cita bersama mencapai taraf hidup yang lebih baik. Kekeluargaan berarti  sedia untuk menjalin hubungan harmonis antar kelompok bangsayang saling membutuhkan dengan tetap memelihara kepentingan bersama sebagai bangsa (Bijah Subiyanto, 2006:105 dalam Triwahyuningsih Seminar Nasional Pendidikan Karakter 2011)
Nilai yang perlu ditanamkan dan ditumbuhkembangkan tak lepas dari budaya bangsa Indonesia dengan mengedepankan Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an artinnya walau dalam kebeberdaan tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia maka dari itu nasionalisme yang dibangun harus dilandasi dengan empat tata nilai yaitu pertama semangat  beragama yang dianut dipahami dan diamalkan, kedua nilai kemasyarakatan yang berupa etika moral adat istiadat yang berlaku didaerah itu dengan semangat jiwa kemanusiaan, ketiganilai dasar yang terkandung dalam UUD 45 dan falsafah Pancasila  dan keempat semangat  nilai kenegaraan nilai yang menyangkut cinta tanah air, menghormati perbedaan dan keberagaman.
Untuk mengatasi krsisis nasionalisme multidimensional tersebut, hendaknya mulai saat ini kita kembali berkomitmen bersama sebagaimana yang telah dilakukan para pendahulu kita, pertama pada tanggal 20 mei 1908 berkomitmen dalam Kebangkitan Nasional, kedua Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan mewujudkan satu tanah air,bangsa dan bahasa indonesia, ketiga tanggal 17 Agustus 1945 dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia, keempat 30 september 1965 komitmen menolak ideologi komunis yang anti Pancasila dan menolak desintegrasi bangsa, yang terakhir Mei 1998 tonggak lahirnya reformasi dan demokrasitisasi Pancasila.

Implementasi dari itu semua muaranya perlu adanya pola pendidikan karakter bangsa yang berkelanjutan, konseptual dengan  substansi pendidikan karakter bangsa perlu segera dirumuskan dalam butir – butir nilai yang kongkrit dan nyata dengan parameter yang jelas dan mudah dipahami semua lapisan masyarakat dengan keberagaman tingkat pengetahuan dan latar belakang pendidikannya. Yang segera diajarkan/dilaksanakan pada peserta didik mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) sampai Perguruan Tinggi sebagaimana harapan  Menteri Pendidikan Nasional dalam pidato sambutan dalam  Rangka Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2011yang dilaksanakan mulai  tahun pelajaran 2011/2012 .
Keberhasilan pendidikan karakter tidak hanya ditentukan oleh besarnya peranan pendidikan dalam memberikan pelajaran atau bimbingan tetapi juga ditentukan oleh faktor lingkungan sosial dalam memberikan situasi yang kondusif. Hal ini akan berhasil jika kita seluruh komponen bangsa saling bahu membahu dalam rangka pembentukan karakter bangsa yang bermartabat, dan sekaranglah saatnya kita buktikan bahwa  sesungguh bangsa indonesia merupakan bangsa yang bermartabat dimulai dari diri kita masing – masing.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Yudrik  Yahya, 2003. Wawasan Kependidikan Depdiknas
2.      Doni Koesuma A, 2007. Pendidikan Karakter, Jakarta Grasindo
3. Triwahyuningsih, 2011. Pendidikan Karakter Dalam Rangka Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara, Makalah dalam Seminar Nasional Pendidikan Karakter, Magelang
4.  Djoko Sasongko, 2011. Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Di Sekolah Menengah Atas, Makalah dalam Seminar Pendidikan Karakter, Magelang.





No comments:

Post a Comment

Pendidikan karakter